Kamis, 05 April 2012

Sejarah Hari Halloween

Sejarah Hari Halloween

          Malam itu adalah malam yang paling mengerikan dalam hidup. Tiap rumah dihiasi dengan hiasan labu yang diukir dengan senyum miring seram. Semua makhluk malam keluar dari liang kubur dan mulai mengetuki setiap pintu rumah. Di setiap layar televisi, terpampang sebuah film horor. Dimana-mana, terdengar teriakan seram yang mengusik bulu kuduk. Itulah tanggal 31 Oktober dimana semua hal seram seolah menjadi nyata. Itulah perayaan Halloween.
Di Indonesia sendiri tidak merayakan Halloween ini secara khusus, hanya layar televisi yang ikut “merayakan” dengan menampilkan berbagai tayangan film seram selama seminggu penuh selama Halloween. Di Amerika dan berbagai belahan negara Barat lainnya, mereka akan merayakan Halloween dengan meriah. Mengetuki pintu sambil meminta manisan. Memakai kostum seram. Dan bahkan berpesta dengan berbagai pernak-pernik yang berkesan seram.
Perayaan Halloween dimulai dari sebuah kepercayaan para penganut Pagan dan dimulai pada sekitar tahun 1832.  Halloween ini berasal dari sebuah kepercayaan kuno yang dikenal sebagai “Samhain” yang bisa diterjemahkan sebagai “akhir dari musim panas” atau “festival bagi orang mati”. Istilah Halloween ini pada awalnya dieja sebagai “Hallowe’en” yang merupakan singkatan dari “All Hallows’ Even” atau “All Saints Even” (Semua Peristiwa Suci)  yang merupakan kependekan dari “Evening”(malam).

Kepercayaan ini beranggapan bahwa pada hari “samhain” atau yang lebih dikenal sebagai Halloween ini, bahwa batas dunia antara yang hidup dan mati sangatlah tipis sehingga para arwah bisa mengunjungi kerabatnya di dunia. Kepercayaan ini berlanjut bahwa untuk mengusir para arwah jahat maka mereka harus memakai kostum agar mereka terhindar dari bahaya. Dan kepercayaan ini terbawa hingga saat ini.
Mengenai simbol yang sering muncul di hari Halloween adalah benda-benda seperti apel, warna-warna oranye dan hitam dan juga tradisi mengedor pintu rumah untuk meminta manisan yang dikenal sebagai “trick or treat” (tipuan atau manisan). Tradisi “trick or treat” ini diawali karena penganut pagan pada awalnya percaya bahwa arwah-arwah jahat akan datang mengunjungi manusia dan melakukan tipuan pada manusia. Namun tipuan ini akan gagal bila mereka diberi manisan berupa apel. Hingga manisan berupa apel-lah yang hingga kini dipakai saat acara Halloween. Dan juga berbagai manisan dan makanan lain yang terbuat dari labu.

Buah labu kuning  dengan wajah senyum seram yang dinamakan “Jack O’lantern” (Jack si lampu lentera) ini pada awalnya dipercaya sebagai bagian dari hari “samhain”. Mereka percaya bahwa kepala adalah bagian tubuh manusia yang memiliki kekuatan spiritual yang paling kuat, sehingga dekorasi kepala-lah yang digunakan untuk menakuti atau bahkan mengundang arwah jahat. Labu kuning sangat mudah didapatkan dan diukir, sehingga labu-lah yang digunakan untuk Jack O’Lantern.
Banyak simbol dan kostum-kostum yang digunakan saat Halloween berasal dari dunia film dan literatur. Seperti drakula, Grim Reaper (pencabut nyawa), zombie dan yang sekarang sedang populer tentunya, vampir.
Kini sudah tidak banyak lagi kaum yang menganggap Halloween sebagai hari Suci, namun sekadar hari liburan bagi anak-anak untuk bersenang-senang, memakai kostum dan memakan banyak manisan.
SEBUAH KISAH SERAM UNTUK PERAYAAN HALLOWEEN:
Ada seorang pria bernama Jerry yang pulang malam setelah seharian bekerja keras di kantor. Ketika di jalan, ia melihat seorang wanita menunggu bis di sebuah perhentian bis. Karena kasihan, maka Jerry menawarkan tumpangan untuk wanita tersebut.
Malam itu adalah malam yang sangat dingin. Akhirnya Jerry mengetahui bahwa wanita tersebut bernama Mary dan meminjamkan jaketnya kepada Mary. Jerry-pun lalu mengantarkan Mary pulang hingga kedepan rumahnya dan mengucapkan selamat malam dengan sopan.
Keesokan harinya, Jerry baru menyadari bahwa ternyata Mary masih memiliki jaketnya dan kembali ke rumah tersebut untuk mengambilnya.
Seorang wanita tua membukakan pintu dan Jerry menceritakan bahwa ia ingin mengambil kembali jaketnya yang dipinjamkannya pada Mary dimalam ia mengantarkannya pulang. Wanita tua itu tampak bingung dan terguncang. Dan Jerry melihat foto seorang wanita dan berkata bahwa ia mengantarkan wanita itu pulang kemarin malam. Wanita tua itu semakin terguncang dan berkata bahwa putrinya telah lama meninggal dunia dan makamnya ada dalam satu jam perjalanan.
Jerry lalu bergegas kesana, menuju makam Mary. Dan disanalah ditemukan jaketnya, terlipat rapi diatas nisan Mary !.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar